Demonstrasi Pijat Penambah Nafsu Makan Sebagai Upaya Preventif Stunting Pada Balita
(1) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salewangang Maros
(*) Corresponding Author
Abstract
Stunting merupakan salah satu bentuk malnutrisi yang ditandai dengan kegagalan tumbuh kejar (catch up growth). Stunting pada anak sekolah merupakan manifestasi dari stunting sejak masa balita yang tidak tertangani. Salah satu upaya preventif stunting pada masa balita yaitu meningkatkan pengetahuan ibu dan nafsu makan balita. Nafsu makan balita dapat ditingkatkan dengan melakukan intervensi pijat penambah nafsu makan yang dilakukan oleh ibu atau keluarga agar peredaran darah balita lancar dan metabolisme sistem pencernaan bekerja dengan baik serta balita dapat lebih rileks dan merangsang nafsu makan. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melakukan promosi kesehatan berupa demonstrasi pijat penambah nafsu makan pada ibu yang memiliki balita di Desa Bonto Mate’ne, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Metode kegiatan ini adalah demonstrasi, role play dan diskusi. Media yang digunakan adalah materi PowerPoint, leaflet dan phantom balita. Kegiatan telah dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 22 Desember 2022. Hasil yang didapatkan yaitu terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu terkait pijat penambah nafsu makan pada balita. Hal ini membuktikan bahwa stunting dapat dicegah dengan melakukan upaya yang ergonomis dan sedini mungkin.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
WHO. (2010). Nutrition Landscape Information System (NLIS) country profile indicators : interpretation guide. Geneva : WHO Press Division Of Comunication.
Saniarto, Febrian, dan Binar Panunggal. (2014). Pola Makan dan Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Prestasi Belajar Pada Anak Stunting Usia 9-12 Tahun di Kemijen Semarang Timur. Journal Of Nutrition College, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Hal 163-171. Semarang
Riskesdas. (2013). Penyajian Pokok-Pokok Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Dasar RI. http://www.litbangkes.depkes.go.id diakses pada 28 Oktober 2017.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2010). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010. Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes RI
Anindita, Puteri. (2012). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga, Kecukupan Protein, Dan Zinc Dengan Stunting (Pendek) Pada Balita Usia 6-35 Bulan Di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 617-626. Semarang
Mikhail et al. (2013). Effect of Nutritional Status On Growth Patern Of Stunded Preschool Children In Egyp. Academic Journal Of Nutrition 2 (1):01-09
Almatsier, Sunita. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Lind T, Lonnerdal B, Stenlund H, Gamayanti IL, Ismail D, Seswandhana R, Persson LA. (2004). A community-based randomized controlled trial of iron and zinc supplementation in Indonesia infants: effects on growth and development. Am J Clin Nutr. 80: 729-36. Truswell S. 2004. ABC of Nutrition Fourth
Hafid, R. N. H. (2022). Hubungan Berat Badan Lahir dengan Ruptur Perineum pada Primigravida di Wilayah Rural. Jurnal Berita Kesehatan Vol XV (1), 3-4
Widajanti L, Suryawati C, Sugihanto A. (2009). Pengaruh Komik Makanan Jajanan Sehat dan Bergizi Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Anak Sekolah Dasar. Air Langga University Press. The Indonesian Journal of Publich Health, UNAIR, Surabaya. Page 19-23
Hafid, R. N. H. (2022). Efektivitas Peran Bidan Terhadap Keberhasilan Bounding Attachment Melalui Inisiasi Menyusu Dini. Jurnal Berita Kesehatan Vol XV (2), 28-32
DOI: https://doi.org/10.31596/jpk.v7i3.297
Article Metrics
Abstract viewed : 65 timesPDF files downloaded : 62 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.