Gerakan Siswa Peduli Kesehatan Reproduksi Dalam Menghadapi Menarche Pada Siswa SDN Demak Ijo I Gamping Sleman
(1) Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
(2) Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Kesehatan reproduksi, sama halnya dengan kesehatan pada umumnya, adalah hak setiap manusia. Untuk mampu mencapainya, diperlukan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang benar dan komprehensif. Pengetahuan tersebut didapatkan melalui berbagai sarana, salah satunya adalah pendidikan. Pendidikan merupakan cara yang paling penting dan efektif untuk memperoleh pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sangat diperlukan oleh masyarakat, khususnya penduduk remaja. Survei World Health Organization tahun 2015, kelompok usia remaja (10-19 tahun) menempati seperlima jumlah penduduk dunia, dan 83% di antaranya hidup di negara-negara berkembang. Usia remaja merupakan usia yang paling rawan mengalami masalah kesehatan reproduksi seperti kehamilan usia dini, aborsi yang tidak aman, infeksi menular seksual (IMS) termasuk Human Immunodeficiency Virus (HIV), pelecehan seksual dan perkosaan. Dengan adanya pendidikan, diharapkan masalah-masalah tersebut dapat dicegah. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan kepala sekolah di SDN Demak Ijo I Gamping Sleman, ditemukan masalah sebagai berikut : data siswa yang sudah menstruasi belum diketahui karena siswa masih malu- malu menyampaikan informasi kapan mulai menarche. Informasi yang mereka dapatkan dari orang tua bahwa orangtua hanya memberikan penjelasan secara singkat tentang menstruasi pertama. Remaja masa kini mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang lebih cepat, termasuk percepatan maturasi dalam hal ini yaitu menarche. Kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan bagi siswa yang ada di lingkungan sekolah walaupun kondisi saat ini masih pandemi covid-19 tidak menghambat memberikan edukasi pada siswa. Menyerahkan “booklet persiapan menarche diera pandemi covid-19” kepada pihak sekolah untuk dibagikan kepada siswa dengan mematuhi protokol kesehatan adalah salah satu cara untuk melanjutkan pembelajaran siswa.Target luaran pengabdian masyarakat ini adalah terciptanya metode yang efektif tentang pendidikan kesehatan bagi siswa tentang kesehatan reproduksi bagaimana menghadapi menarche. Pembuatan booklet bagi siswa yang berisi tentang informasi bagaimana menghadapi menarche.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
BKKBN. (2014). http//:www.BKKBN/2011.co.id. Kesehatan Reproduksi Remaja. Accessed (10 Oktober 2019).
Proverawati dan Misaroh. (2009). Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakartaa: Nuha Medika.
Orringer dan Gahagan. (2017). Adolescent Girls Define Menstruation: A Multiethnic Exploratory Study. Journal Health Care For Women Internasional. Volume, (931) 31-35.
Fajria, L dan Desi, N.M. (2014). Gambaran Faktor Penyebab Menarche Dini Pada Siswi SMPN 4 Kota Pariaman. Jurnal Ners Keperawatan. Volume (10) 10-19.
Fitriani, S. (2015). Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kholid, A. (2012). Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Teori Prilaku, Media dan Aplikasinya. Jaakarta: Salemba Medika.
Soetijiningsih. 2012. Perkembangan Anak dan Permasalahannya dalam Buku Ajar Ilmu Perkembangan Anak dan Anak remaja. Jakarta : Sagungseto
DOI: https://doi.org/10.31596/jpk.v5i4.274
Article Metrics
Abstract viewed : 217 timesPDF files downloaded : 183 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
License URL: http://creativecommons.org/licenses/by/2.0/
Copyright of Jurnal Pengabdian Kesehatan. ISSN: 2614-3593 (Print) and 2614-3607 (Online).