Edukasi & Inovasi Cookies dari Bahan Labu Kuning (Cucurbita Moschata) dan Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) guna Menurunkan Angka Stunting pada Balita
(1) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(2) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(3) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(4) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(5) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(6) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar belakang: Stunting merupakan kegagalan pertumbuhan yang disebabkan ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama dimulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Stunting juga dikaitkan dengan masalah kurang gizi yang disebabkan ketidaksesuaian pemberian makanan untuk kebutuhan gizi dan kurangnya asupan gizi yang terjadi sejak lama. Pengukuran stunting dapat diperhatikan melalui tinggi atau panjang badan, umur, dan asupan makanan. Oleh karena itu, kurang gizi dan stunting dikatakan dua masalah yang saling berhubungan dimana keduanya dapat menimbulkan gangguan terhadap perkembangan fisik anak secara irreversible. Metode yang kami lakukan antara lain: yang pertama melakukan penentuan lokasi kegiatan, kedua melakukan survei lokasi kegiatan, ketiga melakukan perizinan kepada pihak yang berwenang, keempat melakukan koordinasi kepada bidan dan kader posyandu, kelima pelaksanaan kegiatan. Hasil: Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilaksanakan dengan metode ceramah, pemberian leaflet dan pembagian produk Cookies sehat. Ceramah dan pembagian leaflet ini berisikan tentang penjelasan definisi stunting, faktor penyebab stunting, dampak dari stunting, dan cara pencegahan stunting. Sasaran dari kegiatan ini ditujukan kepada ibu hamil dan balita dengan jumlah responden kurang kebih sebanyak 30 orang. Pemberian informasi ini mengenai kebutuhan zat gizi yang harus terpenuhi untuk ibu hamil dan juga balita dalam kehidupan sehari-hari, sehingga anak tidak mengalami stunting sejak dini. Kesimpulan: Untuk mengatasi masalah stunting, diusulkan inovasi cookies yang menggunakan bahan pangan lokal berupa labu kuning dan rumput laut. Labu kuning kaya akan beta karoten, vitamin B1, B2, kalsium, fosfor, besi, kalium, dan natrium, sementara rumput laut mengandung nutrisi lengkap dan asam lemak tak jenuh ganda. Cookies ini diharapkan dapat menjadi alternatif camilan yang disukai oleh masyarakat, terutama pada ibu hamil dan balita.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Cuesta, G., García, G., Kethia, L., Suárez, A., Delange, M., Marinas, A., & Macronutrientes, F. P. D. E. 2023. Algas marinas, fuente potencial de macronutrientes. Revista Invesigaciones Marinas, 37(2), 16–28.
KEMENDAGRI. 2023. Dashboard Sebaran Stunting 2023.
Kemenkes. 2022. Mengenal Apa Itu Stunting. URL: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1388/mengenal-apa-itustunting.Diakses pada tanggal 20 Februari 2023.
Subaktilah, Y., Wahyono, A., Yudiastuti, S. O. N., & Mahros, Q. A. 2021. Pengaruh Substitusi Tepung Labu Kuning (Cucurbita moschata L) terhadap Nilai Gizi Brownies Kukus Labu Kuning. Jurnal Ilmiah Inovasi, 21(1), 18–21. https://doi.org/10.25047/jii.v21i1.2629.
WHO. 2023. Joint child malnutrition estimates. Who.Int.https://www.who.int/data/gho/data/themes/topics/joint-child-malnutritionestimates-unicef-who-wb
DOI: https://doi.org/10.31596/jpk.v8i3.443
Article Metrics
Abstract viewed : 0 timesPDF files downloaded : 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
License URL: http://creativecommons.org/licenses/by/2.0/
Copyright of Jurnal Pengabdian Kesehatan. ISSN: 2614-3593 (Print) and 2614-3607 (Online).