Upaya Pencegahan Stunting Pada Balita Dengan Pemberian Edukasi Tentang Pentingnya Penggunaan Obat Cacing Secara Rutin
(1) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(2) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(3) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(4) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(*) Corresponding Author
Abstract
Stunting merupakan kondisi dimana balita mempunyai postur pendek dengan tinggi badan lebih rendah dari usia sebenarnya. Secara global menunjukan bahwa sekitar 1 dari 4 balita mengalami stunting. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang masuk dalam sepuluh negara tertinggi dengan peringkat ke-4 jumlah balita stunting di dunia setelah India sekitar 48,3 juta, Pakistan dan Nigeria sekitar 10 juta, kemudian Indonesia yaitu sekitar 8,8 juta. Indonesia menduduki peringkat ke-2 jumlah stunting tertinggi setelah Laos 43,8%, yaitu sebanyak 36,4% pada tahun 2015. Menurut Riskesdes tahun 2018 menunjukkan bahwa angka kejadian gizi buruk di Kabupaten Kudus berada pada urutan ke 13 ditingkat propinsi Jawa Tengah. Kondisi kecacingan yang berat dapat menyebabkan stunting. Infeksi cacing yang berat dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan jika balita yang terinfeksi seperti anemia, defisiensi vitamin A, penyumbatan pada usus, keterlambatan perkembangan, kekurangan gizi, gangguan pertumbuhan atau stunting. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memberikan obat cacing secara rutin kepada anak-anak melalui pemberikan edukasi kepada orang tua terutama ibu. Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi bersama ibu-ibu PKK di Desa Singocandi Kabupaten Kudus. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat meningkatkan pengetahuan orang tua tentang manfaat penggunaan obat cacing secara rutin sehingga balita terbebas dari stunting dan menjadi role model positif bagi keluarga dan lingkungannya. Simpulan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini bahwa salah satu upaya dalam mencegah stunting dengan meningkatkan pengetahuan ibu melalui pemberian edukasi tentang manfaat dan pentingnya penggunaan obat cacing secara rutin kepada balita.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Falmuariat Q., Febrianti T, & Mustakim M. (2022) Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita di Negara Berkembang, Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, pp. 308–315, Dec., doi: 10.35816/jiskh.v11i2.758.
Kemenkes RI (2020), Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi, 2020.
Unicef (2019) L. Classico, C. Garibaldi, V. N. Sauro, & P. Danzi, “LINEE BIS,” 2019
Nurjazuli, N., Budiyono B., Raharjo B, & Wahyuningsih, N.E.(2023) Environmental factors related to children diagnosed with stunting 3 years ago in Salatiga City, Central Java, Indonesia,Toxicol. Anal. Clin., Feb, doi 10.1016/j.toxac.2023.01.003.
World Health Organization (2018). Reducing stunting in children: equity considerations for achieving the Global Nutrition Targets 2025
Hasil utama Riskesdas (2018). Riskesdas Propinsi Jateng. Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatam Kementrian Kesehatan RI.
UNICEF. (2012). Ringkasan kajian gizi Oktober 2012. Jakarta: UNICEF Indonesia.
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Cegah stunting, itu penting. Pusat Data Dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI, 1–27. https://www.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/Buletin/Stunting-2018.pdf
Astuti, S., & Idealistiana, L. (2023). Analisis faktor risiko kejadian stunting pada balita di Desa wilayah kerja Puskesmas Setu II Bekasi : Risk Factor Analysis of Stunting in Toddlers in Ragemanunggal Village, Setu II Bekasi Public Health Center Working Area. Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), 9(4), 230–235.
lba, F. (2021). Faktor Kejadian Cacingan Pada Balita Stunting Di Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang. Jurnal Sehat Masada, XV(1), 65–73.
Zuhkrina, Y., & Martina, M. (2022). Pentingnya pemberian obat cacing pada anak secara berkala dalam upaya pencegahan stunting di Desa Lamjamee Dayah Kecamatan Simpang Timur Kabupaten Aceh Besar. Al Ghafur: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 96–102
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus (2019). Cegah Stunting. Di akses bulan September 2019. http://kudusnews.com/main/read/1 /news/ 1952/mawar-hartopo-ajak-kader/posyandu-cegah-stunting
Raj E, Calvo -Urbano, B., Heffernan, Halder J., & Webster J.P.,(2022) Systematic review to evaluate a potential association between helminth infection and physical stunting in children, Parasites & Vectors Journal, 15;135,p.1-19.
Moncayo, A. L., Lovato, R., & Cooper, P. J. (2018). Soil-transmitted helminth infections and nutritional status in Ecuador: findings from a national survey and implications for control strategies. BMJ open. 8(4).
Mekonnen, Z., Hassen, D., Debalke, S., Tiruneh, A., Asres, Y., Chelkeba, L., & Belachew, T. (2020). Soil-transmitted helminth infections and nutritional status of school children in government elementary schools in Jimma Town, Southwestern Ethiopia. SAGE open medicine. 8. 2050312120954696.
Tumiwa M.J., Kandou G. D., Kepel B.J. (2021). Aspek nonfarmakologis pengobatan albendazol pada cacingan : Review Sistematis. Journal of Public Health and Community Medicine, Vol 2, no.2, hal 1-13
DOI: https://doi.org/10.31596/jpk.v7i2.434
Article Metrics
Abstract viewed : 264 timesPDF files downloaded : 204 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
License URL: http://creativecommons.org/licenses/by/2.0/
Copyright of Jurnal Pengabdian Kesehatan. ISSN: 2614-3593 (Print) and 2614-3607 (Online).