Peningkatan Pengetahuan Remaja Tentang Kelainan Genetik dan Cara Pencegahannya
(1) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(2) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(3) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(*) Corresponding Author
Abstract
Insiden dan prevalensi penyakit yang ditularkan secara genetik bervariasi berdasarkan kelompok etnis, wilayah geografis, atau jenis kelamin. Angka kejadian penyakit genetik sebesar 58 per 1.000 kelahiran, sedangkan di Indonesia sebesar 5-15%. Kelainan kromosom seperti Down syndrome (trisomi 21) merupakan kelainan yang paling sering terjadi dengan frekuensi 1 dari 700 kelahiran dan lebih sering terjadi pada ibu hamil di atas 35 tahun. Kegiatan pendidikan kesehatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kelainan genetik dan cara pencegahannya. Pendidikan kesehatan ini menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, pretes dan posttes. Pengetahuan peserta mengenai kelainan genetik dan cara pencegahannya meningkat, hal ini dapat diketahui melalui hasil pre-post peserta pendidikan kesehatan. Mayoritas responden mengalami kenaikan nilai post test yaitu 30 orang (100% peserta). Peserta mampu menunjukkan kelainan genetik dan pencegahannya yang benar. Upaya kesehatan anak merupakan setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan anak dalam bentuk pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, dan rehabilitasi kesehatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Antusiasme siswa/remaja dengan penyuluhan tentang penyakit genetika serta cara pencegahannya, menunjukkan bahwa remaja membutuhkan wawasan dan bimbingan tentang berbagai penyakit yang sedang berkembang saat ini serta cara pencegahannya. Remaja memerlukan wawasan dan pengetahuan tentang pola hidup sehat, sumber penyakit dan zat yang berbahaya di sekitar mereka yang mengancam kesehatan dirinya dan anak keturunannya. Perlunya menjaga makanan yang sehat, istirahat yang cukup, menghindari dan menyelesaikan yang berhubungan dengan stress, serta jauhi asap rokok atau polusi. Peserta kegiatan pendidikan kesehatan peningkatan pengetahuan remaja tentang kelainan genetik dan cara pencegahannya memahami materi yang disampaikan dengan baik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Faizah, Zakiyatul et al. Bunga rampai Deteksi Dini Kelainan Genetik. 1st ed. Surabaya, 2022.
Fajrin, Dessy Hidayati, Ernawati, Dini, Agi Yulia Ria et al. Kelainan Bawaan dan Penyakit yang sering di alami Bayi dan Balita. 1st ed. Malang: Rena Cipta Mandiri, 2022.
Laksono SP, Qomariyah, Purwaningsih E. Persentase Distribusi Penyakit Genetik dan Penyakit Yang Dapat Disebabkan Oleh Faktor Genetik Di RSUD Serang. PharmaMedika 2011; 3: 267–271.
Irawan R. Kelainan Genetik dan Diagnosis Sindrom Down. 1st ed. Surabaya: Airlangga University Press, 2021.
RENAWATI R, DARWIS RS, WIBOWO H. Interaksi Sosial Anak Down Syndrome Dengan Lingkungan Sosial (Studi Kasus Anak Down Syndome Yang Bersekolah Di Slb Pusppa Suryakanti Bandung). Pros Penelit dan Pengabdi Kpd Masy 2017; 4: 252–256.
Brenda K Edward, Elizabeth Ward BA, Kohler. Annual report to the nation on the status of cancer, 1975-2006, featuring colorectal cancer trends and impact of interventions (risk factors, screening, and treatment) to reduce future rates. Willey online J.
Delabar JM, Theophile D, Rahmani Z C, Z, Blouin JL, Prieur M, Noel B S, MP. Molecular Mapping of Twenty-Four Features of Down Syndrome on Chromosome 21. Eur J Hum Genet 1993; 1: 114–124.
Kemenkes RI. Upaya Kesehatan Anak. Indonesia, 2014.
Makiah H, Jamil T, Yaakob H. Penyakit-Penyakit Genetik Dan Penyaringan Embrio Melalui Teknologi Pgd. J Glob Bus Soc Entrep 2018; 4: 1–8.
Regar J. Aspek Genetik Talasemia. J Biomedik; 1. Epub ahead of print 2013. DOI: 10.35790/jbm.1.3.2009.829.
Rujito L, Ghozali PA. Menggagas Pengembangan Layanan Konseling Genetik di Unit Pelayanan Kesehatan: Sebuah Kajian Awal. Maj Kedokt Indon.
Megawati AAD, Nainggolan IM, Nova Mahendra A, et al. Potensi Penggunaan Materi Genetik Fetus pada Sirkulasi Maternal untuk Diagnosis Prenatal Noninvasif Penyakit Genetik. WMJ (Warmadewa Med Journal) 2017; 1: 1.
DOI: https://doi.org/10.31596/jpk.v6i4.393
Article Metrics
Abstract viewed : 3269 timesPDF files downloaded : 2083 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.