Deteksi Dini Kadar Glukosa Darah Sewaktu dan Kadar Asam Urat di Masyarakat Maguwo, Banguntapan, Bantul

Mega Karina Putri(1*), M. Alif Fajri(2), Aji Tetuko(3)

(1) Stikes Akbidyo Yogyakarta
(2) Stikes Akbidyo Yogyakarta
(3) Stikes Akbidyo Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Angka kejadian penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus dan hiperurisemia di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penigkatan menekan angka kejadian penyakit tersebut dengan melakukan deteksi dini atau skrining awal. Deteksi dini atau skrining awal tersebut dilakukan dengan pengecekan dan pengkontrolan kadar gula darah sewaktudan kadar asam urat. Partisipasi berbagai pihak dibutuhkan guna mendukung program pemerintah dalam skrining diabetes mellitus dan hiperurisemia. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada masyarakat khususnya di Maguwo tentang pentingnya melakukan deteksi dini atau skrining awal diabetes mellitus dan hiperurisemia.

Program pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan metode pendekatan partisipatif, dimana mitra binaan terlibat secara aktif pada setiap tahapan. Tahapan-tahapan yang dilakukan antara lain senam sehat, edukasi kesehatan, dan pemeriksaan kadar gula darah sewaktu dan kadar asam urat.

Tahapan senam sehat diikuti oleh 37 orang, pemeriksaan kadar gula darah sewaktu diikuti 26 orang dan kadar asam urat diikuti 21 orang. Hasil pemerikasaan deteksi dini diabetes mellitus menunjukkan bahwa 21 dari 26 orang atau sebanyak 80,77% berada dikategori kadar gula darah normal. Meski begitu, terdapat 3 orang (11,54%) termasuk ke dalam kategori prediabetes dan 2 orang (7,69%) termasuk ke dalam kategori diabetes. Hasil pemerikasaan deteksi dini artritis gout menunjukkan bahwa 20 dari 24 orang atau sebanyak 83,33% berada dikategori kadar asam urat normal.  Sedangkan, yang termasuk kategori kadar asam urat tinggi terdapat 4 orang (16,67%). Pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu dan kadar asam urat sebagai skrining awal penyakit diabetes mellitus dan arthritis gout dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan sebagai bentuk upaya untuk pencegahan terhadap terjadinya kejadian penyakit diabetes mellitus dan arthritis gout.

 


Keywords


Deteksi dini; Kadar gula darah sewaktu; Kadar asam urat

Full Text:

PDF

References


Kementrian Kesehatan RI. (2013). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Semester I. Diakses dari website www.depkes.go.id pada tanggal 25 Oktober 2022 pukul 10.32 WIB

World Health Organization. (2018). Noncommunicable Diseases Country Profile 2018. Geneva

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta

Kementrian Kesehatan RI.(2012). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan: Penyakit Tidak Menular. Download from http://www.pusdatin.kemkes.go.id/article/view/13010200029/penyakit-tidak-menular.html

Rumana, N. A.,Sitoayu, L., Indawati,L. (2019). Pemerikasaan Kesehatan dalam Rangka Deteksi Dini Status Kesehatan Warga Dusun Lebak Pari 2, Kabupaten Lebak Tahun 2018, Abdimas Berbasis Penelitian, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul, Jakarta

PERKENI. (2015) Konsesnsus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia 2015. Diakses secara online http://pbperkeni.or.id/newperkeni/panduan-guideline/, pada tanggal 2 November 2022 pukul 09.43 WIB

Kementrian Kesehatan RI. (2013). National Basic Health Research (Riskesdas). Diakses dari website http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf, pada tanggal 2 November 2022 pukul 10.11 WIB

Tabak, A. G., Herder, C.,Rathmann,W., Brunner,E.J.,Kivimaki,M. (2012). Prediabetes : A Highrisk State for Developing Diabetes, Lancet, 379(9833), 2279-2290

Sulistiowati, E., dan Sihombing, M. (2018). Perkembangan Diabetes Mellitus Tipe 2 dari Prediabetes di Bogor, Jawa Barat, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 2(1), 59-69

Kurniawati, B. (2018). Hubungan Usia dengan Kadar Asam Urat pada Wanita Dewasa, Jurnal Kesehatan Madani Medika, 9 (2), 19-22

World Health Organization. (2016). WHO Fact Sheet Diabetes. Diakses online dari: http:// www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/ en/, pada tanggal 2 November 2022 pukul 10.00 WIB

Misnadiarly. (2007). Obesitas sebagai Faktor Resiko Beberapa Penyakit. Jakarta: Pustaka Obor Populer

Sujaya, I. N. dan Pramantara, I. D. P. (2008). Pola Konsumsi Makanan Tradisonal Bali sebagai Faktor Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2 di Tabanan. Tesis. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Gadjah Mada

Soekanto. (2012). Asam Urat. Jakarta : Penebar Plus

Fiskha, P. (2010). Hubungan Antara Usia dan Jenis Kelamin Terhadap Peningkatan Kadar Asam Urat pada Pasien Usia 20-70 Tahun di Rumah Sakit Umum Bhakti Yudha DepokPeriode Januari 2010-Juni 2010. Repositori Riset Kesehatan Nasional. Badan Litbangkes. Kememtrian Kesehatan Republik Indonesia

Krisnatuti, M. S., Rina, Y.D., Vera. (1997). Perencanaan Menu untuk Penderita Gangguan Asam Urat. Edisi 12. Jakarta : PS




DOI: https://doi.org/10.31596/jpk.v6i4.294

Article Metrics

Abstract viewed : 200 times
PDF files downloaded : 174 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


License URL: http://creativecommons.org/licenses/by/2.0/

Copyright of Jurnal Pengabdian Kesehatan. ISSN: 2614-3593 (Print) and 2614-3607 (Online). 
Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 2.0 Generic License