Efektivitas Penyuluhan Pentingnya Menjaga Konsumsi Makanan Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Yang Melakukan Pengobatan Di Posbindu PTM Puskesmas Trosobo

Acivrida Mega Charisma(1*), Elis Anita Farida(2), Farida Anwari(3), Arif Rahman(4)

(1) STIKES Rumah Sakit Anwar Medika
(2) STIKES Rumah Sakit Anwar Medika
(3) STIKES Rumah Sakit Anwar Medika
(4) STIKES Rumah Sakit Anwar Medika
(*) Corresponding Author

Abstract


Penyakit tidak menular yang mematikan adalah penyakit diabetes melitus (DM). Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang memiliki komplikasi (menyebabkan terjadinya penyakit lain) yang paling banyak. Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi terus menerus sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya.Tujuan melaksanakan pengabdian masyarakat adalah mengetahui efektivitas penyuluhan pentingnya menjaga konsumsi makanan terhadap penurunan kadar glukosa. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan membagikan kuisioner pretest dan postest serta melakukan pemeriksaan glukosa darah puasa. Data dianalisis menggunakan Uji Paired T test. Berdasarkan analisa Paired T-Test didapatkan hasil yang signifikan baik pada pola konsumsi makanan dan kadar glukosa darah puasa yaitu nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05.  Hasil uji statistik menyimpulkan adanya efektifitas penyuluhan pola makan dengan kadar gula darah yang ada pada penderita diabetes mellitus. Pola makan memegang peranan penting bagi penderita diabetes mellitus seseorang yang tidak bisa mengatur pola makan dengan pengaturan 3J (jadwal, jenis dan jumlah) maka hal ini akan menyebabkan penderita mengalami peningkatan kadar gula darah. Responden dianjurkan agar tetap mempertahankan kestabilan kadar gula darahnya dengan pengaturan pola makan yang tepat sesuai dengan anjuran 3J (Jadwal, Jumlah dan Jenis).


Keywords


Penyakit Tidak Menular; Diabetes Mellitus; Kadar Glukosa Darah Puasa; Penyuluhan; Pola makan

Full Text:

PDF

References


World Health, O., (2016). World health statistics 2016: monitoring health for the SDGs sustainable development goals,. World Health Organization.

Price, S. and Wilson, L., (2015). Gangguan Sistem Endokrin dan Meabolik, Edisi 6 Brahm, U. and Hartanto, H., (eds.). EGC, Jakarta.

Riskedas, (2018). Hasil utama riskesdas 2018. Jakarta: Kemenkes RI.

American Diabetes Association, “Diagnosis and classification of

diabetes mellitus,” Diabetes Care, vol. 37, no. SUPPL.1, pp. 81–90, (2014), doi: 10.2337/dc14-S081.

Hanifah, Banu Al Tera. 2011. Determinan Ketidakpatuhan Diet Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 (Studi Kualitatif Di Wilayah Kerja Puskesmas Srondol Kota Semarang). Diakses dari : http://eprints.undip.ac.id/32591/1/393_ anu_Hanifah_Al_Tera_G2C00 7014.pdf tanggal akses : 28 Februari 2016

Tjokroprawiro. A. (2012). Garis Besar Pola Makan dan Pola Hidup Sebagai Pendukung Terapi DiabetesMellitus. Surabaya: Fakultas Kedokteran Unair.

Suiraoka. (2012). Penyakit Degeneratif. Yogyakarta: Nuhamedika.

Sudarmingsih. (2006). Pola makan dengan kejadian sindroma metabolik. Semarang: Prosiding Temu Ilmiah Asdie

Susanto, T. (2013). Diabetes, Deteksi, Pencegahan, Pengobatan. Jakarta: Buku Pintar ISBN. Nurrahmani. (2012). Stop! Diabetes. Yogyakarta : Araska.

Megawati , A. D. & H. Nosi.(2014). Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gastritis Pada Pasien Yang Di Rawat Di RSUD Labuang Baji Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehata Diagnosis , (JKD) . Vol, 4(6), 709-715




DOI: https://doi.org/10.31596/jpk.v5i1.185

Article Metrics

Abstract viewed : 497 times
PDF files downloaded : 931 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.